Ekosistem Laut

Bumi dimana tempat kita tinggal 70,8% nya diliputi oleh air. Oleh karena itu pada artikel ini akan menerangkan sedikitnya mengenai laut atau yang merupakan kumpulan dari air yang luas.
Laut
Laut merupakan kumpulan air yang luas yang terdiri dari 96,5% air murni dan 3,5% material lainnya seperti garam-garam, gas terlarut, bahan oraganik serta partikel-partikel  tak terlarut. Seperti halnya di darat laut juga memilki ekositem, karena  terdapat beribu-ribu spesies organisme yang hidup di laut. 

Ekosistem laut dapat dibagi menjadi beberapa zona, yaitu Zona Intertidal atau Zona pasang surut, zona neritik atau zona laut dangkal dan zona pelagik atau zona laut terbuka. Berdasarkan ada atau tidak adanya penetrasi cahaya, ekosistem laut dapat dibagi menjadi zona fotik, zona bentik, zona afotik.
zoan fotik adalah area permukaan laut yang masih menerima cahaya matahari dalam jumlah yang cukup untuk proses fotosintesis organisme. Zona bentik adalah area dasar laut. Zona afotik adalah zona pertengahan antara permukaan dengan dasar laut yang tidak menerima masukan cahaya matahari yang cukup untuk fotosintesis organisme.

Zona intertidal
 Merupakan area pasang dan surut air laut di sepanjang garis pantai. Pada saat pasang, zona intertidal akan tertutupi oleh air laut sedangkan pada saat surut, zona ini akan kering dan terpapar oleh udara terbuka. Pada zona ini, cahaya matahari bisa masuk hingga kedasar perairan sehingga produktivitas organisme fotosintetik didalamnya juga tinggi. Kandungan nutrisi di zona ini cenderung tinggi karena masukan nutrisi dari esturasi dan sungai terjadi langsung k zon ini.
Zona intertidal dapat berupa pantai berpasir, berbatu, atau berlumpur. Organisme yang ada di zona ini antara lain rumput laut, abalon, anemon, kepiting, ganggang hijau, kerang, timun laut, dan bintang laut.

Zona neritik
Zona neritik berada di antar zona intertidal dan zona pelagik. Kedalamn rata-rata zona laut dangkal ini adalah sekitar 200 m. Dasar laut di zona neritik cenderung melandai dibandingkan dengan zona pelagik. Suhu dan sanilitas air laut di zona ini relatif stabil. Proses fotosintesis berlangsung di zona neritik karena cahaya matahari dapat menembus hingga ke dasar laut. Di wilayah tropis, zona neritik biasanya dihuni oleh terumbu karang, karena di daerah tropis suhu air yang hangat serta adanya cahaya matahari. Terumbu karang menjadi rumah berbagai ikan tropis, dan lebih dari 4000 spesies ikan menghuni terumbu karang, seperti parrotfish, angelfish, butterflyfish, minitigerfish, dan penghuini karang lainnya seperti spons, Cnidaria, cacing, udang-udangan, moluska, bintang laut, bulu babi, dan ular laut.

Zona pelagik
Zona pelagik memiliki rata-rata kedalaman 4000 m dan sekitar 75% air laut terdapat pada zona ini. Zona pelagik merupakan zona yang paling tidak produktif dibandingkan zona intertidal dan fotik. Zona afotik di zona pelagik (laut terbuka) juga memiliki produktivitas rendah. Ketiadaan cahaya matahari berarti tidak ada proses fotosintesis yang menyediakan energi bagi banyak organisme.
Organisme di zona afotik laut terbuka umumnya bergantung pada sampah oraganik yang tenggelam dari zona fotik sampai organik digunakan sebagai sumber materi organik bagi organisme di zona afotik. Organisme di zona ini hidup dengan cara menyaring makanan, memakai bangkai, atau memangsa organisme lainnya. Banyak invertebrata di laut terbuka yang mempunyai ukuran tubuh raksas
a, contohnya cumi-cumi dengan panjang hingga 18 m.


Deep Sea Angler Fish
 Ikan yang hidup di laut yang lebih dalam beradaptasi dengan baik akan ketiadaan cahaya dan jarangnya makanan. Ikan d ilaut dalam akan makan sebanyak mungkin ketika makanan banyak tersedia.
Ekosistem Laut Ekosistem Laut Reviewed by belajardesign on 18:35:00 Rating: 5

No comments